nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, yang diperlukan hidup dalam kemajemukan adalah kerendahatian dalam beragama. 

“Hidup di tengah keragaman perlu toleransi, dan hakekat toleransi itu adalah menghargai dan menghormati perbedaan dan bukan menegasikan satu sama lain,” ujar Menag saat membuka Temu Kebangsaan Orang Muda Tahun 2018 di Bogor, Jumat (27/04). 

Temu kebangsaan orang muda ini digelar untuk yang ketiga, pesertanya merupakan anak muda yang berasal dari lintas agama. 

Menurut Menag, kegiatan ini sangat strategis dalam rangka agar kaum muda memiliki pemahaman yang baik terkait tentang agamanya masing-masing dan ajaran agama lain yang selama ini boleh jadi mereka tidak ketahui. 

“Dengan mereka memahami dan mengetahui lebih dalam terkait keragaman agama yang dianut sesama saudara bangsa, maka bisa mewujudkan kerukunan, kedamaian di antara kita,” ujarnya.

“Inilah salah satu cara kita memelihara, menjaga sekaligus memelihara keindonesiaan kita di tengah kemajemukan dengan mengangkat isu-isu kekinian. Harapannya dengan ketika saatnya memimpin negara bangsa ini, mereka sudah dibekali dengan wawasan yang cukup,” lanjutnya. 

Tampak hadir, Kakanwil Kementerian Agama Jawa Barat Buchori dan Kepala Kankemenag Kabupaten Bogor. (p/ab)